Mari Saling
Menjaga dan Bersama Hingga Menua - Setiap manusia pasti ingin meraih impian dan
tujuannya dalam kehidupan, demikian juga saya. Saat saya masih kecil, saya
memiliki cita-cita ingin menjadi ahli elektronik. Bahkan waktu kecil saya
pernah melakukan uji coba, menyalurkan kabel, lampu dan baterai langsung ke
colokan listrik. Saya merasa ada yang menepuk pantat saya, saya ulangi sekali
lagi dan rasanya membuat gemetaran. Baru saya sadar, rasanya keseterum ya
begitu, hahaha ... konyol memang. Bagaimana seorang anak kecil, bebas
berekspresi dan melakukan apa saja yang dimau.
Semakin bertumbuh usia dan dewasa, impian saya
sedikit demi sedikit mulai jelas. Mulai realistis tidak lagi menjadi ahli
elektronik atau ahli komputer. Karena di kanan dan kiri rumah bahkan desa, dan
tetangga desa lagi semuanya isinya penjahit konveksi. Waktu saya menginjak SMP,
di sekolah ada praktik menjahit dari sana kegemaran saya membuat craft berawal.
Tapi semuanya masih berjalan biasa saja.
Sepanjang perjalanan hidup yang saya lewati dan
segala pernak-pernik kegagalan, pernah juga saya rasakan. Kita lahir, diberikan
impian untuk mewujudkan agar menjadi sesuai harapan ternyata tidak semudah pada
kenyataannya. Bahkan di masa-masa saya harus jatuh cinta, seseorang yang jauh tetap
berusaha saya rengkuh untuk menjadi dekat. Tapi sayangnya saya harus patah,
karena jarak yang memisahkan, saya kalah. Bagaimana impian untuk bersama harus
kandas, kadang kala dunia meamang tidak berpihak bukan? Seperti impian dan
cinta misalnya? Tapi percayalah, kegagalan, ketidakberhasilan hanya sebuah
jalan kita untuk menuju bahagia yang sebenarnya. Menuju keyakinan hati kita
yang sesungguhnya.
Di Belakang Kata Jatuh ada
Kata Cinta