Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suasana Ramadhan yang Dinanti dan Persiapan Lebaran yang Hitungan Hari



Suasana Ramadhan yang Dinanti dan Persiapan Lebaran dalam Hitungan Hari - Saat seseorang merasakan keadaannya sehat, banyak hal yang diinginkannya, seperti ingin punya rumah besar, ingin punya mobil mewah, ingin bisa jalan-jalan ke luar negeri dan sebagainya. Tapi di saat seseorang merasa sakit, tidak ada keinginan lain selain dia ingin sehat dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Betapa pentingnya sebuah kesehatan bukan? Karena kesehatan merupakan nikmat, selain waktu yang kita punya.

daftar keperluan lebaran menjelang lebaran apa yang akan kalian lakukan jika hari raya tiba mempersiapkan diri menyambut hari raya idul adha Navigasi Halaman



Agar seseorang merasa sehat terus, puasa adalah salah satu cara untuk menyehatkan keadaan tubuh. Karena sesekali tubuh butuh untuk istirahat, berhenti mencerna dan membersihkan isi di dalamnya. Nabi Muhammad pernah bersabda, "Berpuasalah, niscaya kamu sekalian sehat."

Nah, umat muslim paling rindu yang namanya bulan Ramadhan, satu tahun hanya ada sekali. Ramadhan merupakan madrasah rohani, untuk membenahi diri. Biasanya di bulan Ramadhan rorang-orang berlomba-lomba menebar kebaikan, karena pahala di bulan Ramadhan bisa kita dapat 10x lipat lho! MasyaAllah. Meski berbuat kebaikan bisa kapan pun, hanya saja yang paling diburu adalah bulan Ramadhan.

Suasana Ramadhan Menjadi Berbeda


Di tahun 2020 ini, bulan Ramadhan dinikmati oleh umat Islam di dunia dengan rasa yang berbeda. Suasana Ramadan yang harus tetap tinggal di rumah, tidak ada suasana ramadhan ngabuburit, berburu takjil dan lain sebagainya dikarenakan ada pandemi corona. Virus mematikan yang sudah merenggut banyak korban jiwa, virus ini mudah menular. Oleh sebab itu baik WHO dan pemerintah,  bekerjasama kepada masyarakat untuk #DiRumahSaja untuk memutus penyebaran yang lebih luas.




Awalnya saya nggak pernah menduga corona bisa masuk Indonesia, bahkan bisa sampai menjadi status pandemi (menyebar ke seluruh dunia). Kita disarankan untuk mencuci tangan setiap memegang benda, setiap habis ke luar rumah. Menggunakan masker ke manapun pergi, memberi jarak satu meter ketika bercakap dengan orang dan kebijakan lain yang harus dipatuhi agar kita selamat. Virus corona memang bukan penyakit yang main-main, dia penyakit yang bisa menular dan menyebar. Penderitanya harus diisolasi di ruang tersendiri, dan menggunakan pakaian khusus. Banyak tenaga medis yang merelakan waktunya untuk menyembuhkan pasien covid-19, banyak yang nggak bisa pulang karena ditakutkan sebagai pembawa (carrier) karena sudah merawat seseorang yang positif terkena.  Ujian yang sungguh membuat masyarakat di dunia, harus berhati-hati, waspada dan tetap berpikir positif.



Persiapan Lebaran yang Sudah Dilakukan
           
            Lagi-lagi dikarenakan pandemi semua hal berubah, orang yang merantau nggak bisa pulang. Kalaupun pulang harus ada surat rekomendasi kesehatan, bapak mertua kakak saya yang nomor satu pulang dari Jakarta dan aman karena punya rekomendasi surat kesehatan yang diterbitkan. Kemudian setelah di rumah karantina mandiri 14 hari. Tetapi tidak semua bisa pulang, ada yang harus tetap tinggal demi menjaga agar semuanya tetap aman, menjaga keluarga tetap sehat pilihannya adalah tidak pualng. Mungkin sebagian keluarga dari bapak yang jauh tidak akan pulang, karena tinggalnya mereka di kota.




            Persiapan lebaran apa yang sudah saya lakukan? Membeli kue lebaran Khong guan mungkin, hahaha ... karena saya jujur rindu cemilan khas lebaran jaman dulu. Menikmatinya membuat saya mengenang, masa-masa simbah masih hidup, buyut yang masih setia menciumi pipi. Waktu begitu cepat berlalu, tapi mudah-mudahan semuanya sehat selalu. Kita hanya perlu belajar sedikit bersabar lebih lama lagi, melangitkan doa-doa agar wabah ini segera berlalu. Aamiin. Kalau kamu? Apa persiapan lebaran versimu?


4 komentar untuk "Suasana Ramadhan yang Dinanti dan Persiapan Lebaran yang Hitungan Hari"

  1. Khongguan legendaris banget ya .. luar biasa dari tahun delapan puluhun saya sering mendapati saat lebaran, sekarang masih ngeksis di super market dan mini market.

    BalasHapus
  2. Semoga pandemi benar2 segera berakhir ya..agar kita bisa segera bebas beraktivitas lagi.. Aamiin

    BalasHapus
  3. Itu yang dibiskuit belum mudik ya hahaha...aku menyambut ramadan dan lebaran dengan bersyukur seluasnya karena pandemi ini mengajarkan banyak hal.amin.

    BalasHapus
  4. Kami nggak menyiapkan yang istimewa sih di lebaran kali ini. Kue kering secukupnya karena memang yang akan makan ya kami-kami juga. Udah sepakat nggak terima tamu pokoknya. Masakan juga secukupnya aja. Lagi-lagi ya kami aja yang makan. Pakaian lebaran nggak perlu pastinya. Sudah itu aja, sama mental bahwa nggak ada takbiran, hiks hiks ...

    BalasHapus